top of page

Pengalaman Membuat Visa Schengen Kedutaan Prancis Tanpa Travel Agent!

  • Gambar penulis: Bakuyyyy
    Bakuyyyy
  • 14 Sep
  • 8 menit membaca

Halo teman-temankuy, kembali lagi dalam artikel seputar visa!


Sebagai warga negara Indonesia, biasanya artikel terkait visa itu yang paling banyak memancing traffic. Makanya, Bakuy juga paling sering bikin artikel tentang ini. Soalnya itu berarti banyak warga negara Indonesia yang terbantu dengan tulisan Bakuy. Apalagi untuk visa-visa sulit seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan tentunya visa Schengen!


Lucu ya, Bakuy uda pergi ke lebih dari 35 negara, tapi belum pernah sekalipun membuat visa Schengen. Padahal, visa ini sangat diminati oleh orang Indonesia karena akses masuk ke lebih dari 29 negara Eropa. Jadi, hanya dengan bermodalkan satu visa, teman-temankuy sudah bisa masuk ke seluruh 29 negara anggota Schengen yaitu Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss. Pemegang visa Schengen multiple entry juga mempunyai akses masuk ke negara-negara tambahan seperti Siprus, Andorra, San Marino, Monako, Bosnia-Herzegovina, dan Albania. Untung banget, kan? Makanya orang Indonesia pengen banget punya visa Schengen!


Nah, sayangnya, sebagai asosiasi dari negara-negara maju, tidak mudah bagi warga negara Indonesia untuk mendapatkan visa ini. Bakuy pernah dengar pepatah kalau, 'visiting Europe is not a right. It's privilege'. Ini artinya, hanya orang-orang tertentu sahaja yang 'diizinkan' berkunjung ke sana. Dan, orang-orang tersebut adalah orang-orang yang mampu meyakinkan pihak konsuler bahwa tujuan mereka berkunjung adalah sesuai dengan aplikasi yang mereka ajukan.


Oke, sebelum lebih jauh, Bakuy mau tekankan sekali lagi kalau visa yang akan Bakuy bahas adalah visa turis non-sponsor ya, jadi untuk teman-temankuy yang mau datang dengan tujuan lain, sila mencari informasi yang lebih relevan.


Nah, inilah dia pengalaman Bakuy membuat visa Schengen Kedutaan Prancis tanpa travel agent!


Sebelum mengajukan visa, satu hal yang teman-temankuy harus pastikan adalah : 'lewat negara mana saya harus mengajukan permohonan'. Terdapat dua prinsip sederhana, yaitu teman-temankuy harus mengajukan berdasarkan urutan ini :

  1. Tujuan utama kedatangan. Misal, teman-temankuy ada acara konferensi di Jerman dan melampirkan acara tersebut pada aplikasi. Maka tidak diragukan lagi, teman-temankuy harus mengajukan lewat Jerman walaupun Jerman bukan negara pertama maupun yang paling lama didatangi,

  2. Negara tujuan yang paling lama ditinggali. Misal, teman-temankuy akan berkunjung selama 10 hari ke wilayah Schengen, dengan detil 5 hari di Prancis, 3 hari di Belanda, dan 2 hari di Belgia. Maka, teman-temankuy harus ajukan lewat kedutaan Prancis. Ini nanti dijelaskan pada dokumen pendukung yaitu itinerary dan reservasi penginapan.

  3. Negara pertama yang didatangi. Apabila tujuan utamanya murni pariwisata dan terdapat dua atau lebih negara dengan lama tinggal yang sama, maka pilihlah negara pertama yang akan dimasuki. Misal, teman-temankuy akan berkunjung selama 12 hari dengan masing-masing 4 hari di Yunani, 4 hari di Italia, dan 4 hari di Rumania. Maka, teman-temankuy harus ajukan di negara pertama yang akan teman-temankuy datangi. Hal ini akan dibuktikan dari reservasi tiket PP. Oleh sebab itulah, kedutaan negara-negara Schengen biasanya meminta reservasi pesawat PP.


Di Indonesia, terdapat semacam mitos bahwa pengajuan lewat kedutaan Belanda itu yang paling dermawan dan cepat. Mungkin akibat ikatan historis antara Indonesia dan Belanda. Jujur, Bakuy engga bisa berkomentar terkait ini karena belum pernah mengajukan lewat Belanda. Tapi, menurut Bakuy, ajukanlah sesuai aturan yang benar. Apalagi sekarang permohonan lewat Belanda lagi membludak dan alhasil waktu pemrosesannya jadi lebih dari sebulan. Visa Schengen itu jelas kok aturannya. Selama dokumen lengkap dan meyakinkan, pasti disetujui (walaupun tak bisa dipungkiri faktor keberuntungan juga bermain signifikan).


Oh iya, ada kasus di mana seseorang ditolak terbang saat lapor tiket karena visa yang dimiliki berbeda dengan titik kedatangannya. Jadi, misal, dia punya visa Schengen keluaran Spanyol, tapi ditolak terbang dari Bangkok menuju Norwegia karena visanya bukan keluaran Norwegia. Bakuy kurang tau kasus seperti ini seberapa masif, tapi ada baiknya teman-temankuy mempertimbangkan kemungkinan ini. Kalaupun diizinkan, teman-temankuy juga sebaiknya menyiapkan jawaban kalau-kalau di imigrasi sana ditanya kenapa kok visanya dari Spanyol dan bukan Norwegia. Yah, gaada salahnya mempersiapkan kemungkinan terburuk, kan?


Untuk kasus Bakuy, Bakuy rencana akan masuk ke Schengen dari Inggris menuju Prancis, tapi Bakuy belum punya visa Inggris hehe. Jadi gimana Bakuy mengakalinya? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!


Pengajuan Permohonan dan Pembuatan Janji Temu

Karena titik kedatangan Bakuy adalah Prancis, Bakuy pun membuat itinerary di mana Prancis akan jadi negara dengan lama tinggal paling lama, sehingga Bakuy bisa mengajukan visa lewat Prancis. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat akun di situs France-Visa. Dari sana, teman-temankuy tinggal pilih menu 'start your visa application', lalu tinggal ikuti prosedurnya.


Sebagian besar hal yang perlu dilakukan adalah menjawab pertanyaan. Teman-temankuy jawab sahaja setiap pertanyaan yang diajukan dengan jujur. Menurut Bakuy, pengajuan visa lewat Prancis ini agak deg-degan karena ada beberapa segmen yang cuma ada bahasa Prancis, padahal uda pilih bahasa Inggris hehe. Kadang cuma pertanyaannya doang yang diterjemahkan ke bahasa Inggris, eh tapi jawabannya (dalam bentuk drop-down menu) itu pakai bahasa Prancis. Kan bikin takut salah, ya, jadi Bakuy juga sedia Google Translate tuh di jendela sebelahnya wakakakak.


Pertanyaannya engga susah. Bukan tipe pertanyaan yang psikologis banget kayak visa Inggris. Ini tipe pertanyaan yang sifatnya umum. Teman-temankuy juga engga diminta untuk unggah dokumen seperti visa Inggris maupun Kanada. Nanti begitu selesai, teman-temankuy tinggal proses untuk pengumpulan (submission), baru setelah itu teman-temankuy akan diarahkan untuk membuat janji temu di TLS. Untuk pembuatan janji temu hanya bisa dilakukan secara daring di situs resmi TLS di sini.


Perlu teman-temankuy ketahui bahwa TLS ini merupakan pihak ketiga yang menangani pengurusan dokumen serta pengambilan biometrik untuk visa Prancis. Jadi, TLS ini bukan bagian dari Kedutaan Prancis. Teman-temankuy baru bisa membuat janji temu dengan TLS apabila sudah melakukan submission atas aplikasi permohonan visa. Sebab, nanti teman-temankuy akan diminta memasukkan nomor kode aplikasi, yang hanya bisa didapat kalau teman-temankuy sudah submit pengajuan di situs France-Visa tadi.

Jadwal pengembalian paspor TLS Contact
Jadwal pengembalian paspor oleh TLS Contact.

Sebagai pihak ketiga, tentu saja TLS membutuhkan sumber pendapatan lain selain komisi yang mungkin didapat dari setiap aplikasi yang masuk. Hal ini berupa jasa foto di tempat, jasa pelayanan premium, jasa kurir, hingga jasa janji temu di jam-jam khusus. Pada saat membuat janji temu, pastikan teman-temankuy memilih dengan teliti karena ada jam-jam tertentu yang harganya lebih mahal daripada jam lain (istilahnya 'prime time'). Kalau teman-temankuy tidak masalah mengeluarkan biaya lebih untuk janji temu di jam yang pas, sila pilih sesuka hati. Untuk kasus Bakuy, Bakuy ambil yang jam biasa sahaja yaitu di hari Senin jam 10.30 pagi. Setelah memilih janji temu, teman-temankuy harus melakukan pembayaran biaya TLS. Karena Bakuy ambil yang biasa, jadi Bakuy kena sebesar IDR 463K.


Note : tadinya Bakuy mau mengajukan lewat negara yang tidak pakai pihak ketiga, entah itu VFS, TLS, maupun BLS. Soalnya lumayan kan bisa mengurangi biaya komisi pihak ketiga. Tapi, sayangnya, sepertinya sekarang seluruh kedutaan negara Schengen sudah pakai jasa pihak ketiga. Jadi tidak ada pilihan lain hoho


Dokumen yang Disiapkan

Nah, saatnya tiba di bagian yang paling krusial. Untuk visa turis, dokumennya cukup jelas dan sederhana. Teman-temankuy tidak diwajibkan untuk memiliki surat undangan seperti visa Lebanon. Nah, seluruh dokumen ini perlu dicetak dan dibawa pada saat janji temu di TLS.

  1. Salinan dari formulir pengajuan. Ini bisa diunduh di situs France-Visa tadi.

  2. Tanda terima formulir pengajuan (ini satu paket sama yang nomor 1, nanti ada satu halaman yang tulisannya recepisse, itu juga dicetak).

  3. Fotokopi KTP.

  4. Fotokopi KK.

  5. Foto berwarna dengan standar visa Schengen.

  6. Fotokopi paspor yang terbaru (halaman identitas).

  7. Paspor asli yang akan dipakai saat ke Prancis nanti.

  8. Fotokopi seluruh visa dan stempel dari negara-negara yang pernah dikunjungi.

  9. Reservasi penginapan selama di wilayah Schengen.

  10. Reservasi tiket pesawat PP (Bakuy pakai dummy ticket). Nah, Bakuy kan memang rencana masuknya dari Inggris menuju Prancis, tapi Bakuy belum punya visa Inggris. Bakuy juga belum berani bikin visa Inggris karena kok mereka detil banget ngelihatan rekening koran. Makanya Bakuy pakai dummy ticket supaya seolah-olah dari Indonesia langsung ke Schengen, engga lewat Inggris. Karena kalau ketahuan lewat Inggris, pasti ditolak dan disuruh bikin visa Inggris dulu :(

  11. Surat keterangan kerja asli (harus mencantumkan nama lengkap, gaji, alasan perjalanan, tanggal perjalanan, jaminan tidak akan mencari employment selama berkunjung, dan siapa yang akan bertanggung jawab secara finansial atas perjalanan tersebut).

  12. Rekening koran minimal 3 bulan terakhir, maksimal 6 bulan.

  13. Slip gaji 3 bulan terakhir.

  14. Itinerary perjalanan, formatnya bisa pakai yang dari Kedutaan Jepang. Bakuy pernah lampirkan juga waktu bikin visa Mesir di sini.

  15. Asuransi perjalanan. Bakuy beli daring dari Zurich Insurance yang seluruh dunia kecuali Amerika Serikat dan Kanada, harganya IDR 675K untuk 23 hari perjalanan.

  16. (Tidak wajib) Bakuy juga melampirkan tagihan kartu kredit 3 bulan terakhir, karena kebiasaan keuangan Bakuy adalah menggunakan kartu kredit untuk transaksi sehari-hari, lalu dibayar pada saat gajian. Oleh sebab itu, kalau hanya mengandalkan rekening koran sahaja, akan berkesan rekeningnya pasif.

Suasana di TLS Contact Jakarta
Situasi di lobi depan kantor TLS Contact. Bakuy tidak bisa ambil gambar di dalamnya karena dilarang.

Setelah seluruh dokumen lengkap, teman-temankuy tinggal datang sahaja ke kantor TLS di Plaza Indonesia. Dari sana, teman-temankuy tinggal ikuti sahaja prosedur yang dijelaskan oleh sekuriti. Kurang lebih alurnya itu masuk 15 menit sebelum janji temu, lalu dokumen utama akan diperiksa di resepsionis, setelah itu antre pengecekan dokumen secara komprehensif (sistemnya kaunter gitu nanti ada belasan kaunter dipanggil berdasarkan nomor). Pada tahap ini, kalau terdapat kesalahan yang sifatnya mayor, teman-temankuy mungkin akan diarahkan ke layanan premium agar formulir dapat dibantu koreksi oleh pihak TLS. Sayangnya, layanan premium ini mahal (hampir 1 juta seinget Bakuy).


Untuk kasus Bakuy, syukurlah tidak ada koreksi mayor. Cuma Bakuy sadar foto yang Bakuy bawa itu kejauhan, engga memenuhi standar foto Schengen. Jadi Bakuy pakai layanan foto mandiri di sana kena cas IDR 75K. Untuk dokumen sih Bakuy lengkap dan udah oke, jadi Bakuy langsung melakukan pembayaran visa sebesar EUR 90. Kurs-nya dari mereka, dan waktu itu Bakuy kena sekitar IDR 1.7 juta. Wow, kadang Bakuy merasa backpacker Indonesia itu lebih kaya daripada backpacker dari negara maju karena belum apa-apa uda disuruh bayar mahal kayak gini haha.


Begitu dokumen dinyatakan lengkap dan pembayaran sukses dijalankan, teman-temankuy akan diarahkan untuk pengambilan biometrik. Ini tanpa usaha, jadi ikutin aja disuruh ambil sidik jari dan difoto. Kalau uda selesai, teman-temankuy sudah boleh pulang. Yaay!


Lama Pemrosesan dan Pengambilan Paspor

Walaupun pada saat pengajuan diberitahu oleh pihak TLS kalau butuh waktu 15 hari kerja untuk pemrosesan, Bakuy mengumpulkan dokumen tanggal 4 Agustus dan tanggal 12 Agustus sudah dapat kabar kalau paspor sudah bisa diambil di TLS. Jadi kurang lebih sekitar 6 hari kerja sahaja. Begitu dapat surel pemberitahuan, Bakuy langsung meluncur ke TLS untuk menjemput paspornya Bakuy.

Email pemberitahuan TLS Contact
Surel pemberitahuan bahwa visa sudah selesai diproses dan paspor sudah bisa diambil di kantor TLS Contact.

Syukurlah, visa Schengen Prancis sudah tertempel manis di dalamnya. Durasinya pendek, sih, hanya 1 bulan dengan durasi tinggal 30 hari. Lumayan, lah, yaaa... uda gitu Bakuy dapat yang multiple entry. Oh iya, justifikasi Bakuy waktu mengajukan visa kenapa butuh yang multiple adalah karena mau mendatangi Andorra. Tapi, kata teman-teman Bakuy, kalau lewat Prancis itu kemungkinan besar akan dikasih multiple memang. Entahlah, apakah ini memang hokinya Bakuy, atau Kedutaan Prancis memang santuy dalam memberikan multiple entry visa.


Kesimpulan

Menurut Bakuy, pengajuan lewat Kedutaan Prancis ini oke kok. Durasi tinggalnya engga dikasih ngepas sama itinerary, dikasih multiple entry, trus prosesnya juga cepat hanya 6 hari kerja. Daripada teman-temankuy berebutan di Kedutaan Belanda, Bakuy justru sangat merekomendasikan untuk coba lewat Kedutaan Prancis. Slotnya belum penuh (seenggaknya waktu Bakuy mengajukan), jadi engga perlu nunggu kelamaan. Trus ga membludak juga kayak Belanda yang waktu tunggunya jadi sebulanan.

Visa Schengen Prancis
Yeyyy ini dia Visa Schengen pertamanya Bakuy!

Visa Schengen juga relatif mudah kok, bukan yang sulit dan aneh-aneh. Jauh lebih sulit pertanyaan visa Inggris sih karena mereka bener-bener financial bangettt sampek ditanya mau spend berapa di sana wkwkwk kalau Schengen ini masih manusiawi sih, mereka masih melihat secara big picture lah, bukan dicek satu per satu debit dan kredit rekeningnya haha.


Okee, segitu dulu aja artikel pembuatan visa Schengen dari Bakuy! Visa sudah di tangan, saatnya kita taklukkan Uni Eropa!


Komentar


You Might Also Like:

20220525_001003[1]
20190920_143037
20191207_141107
20220524_162459[1]
20191201_175832
20190918_081423%20(1)_edited
20190727_094635_edited
20190921_112855
20191202_124237
Church of the Savior on Blood, Saint Petersburg, Russia
About Me

Bayu, atau yang (belakangan ini) kerap dipanggil Bakuy, merupakan orang biasa yang memutuskan menjadi seorang solotraveler sejak tahun 2015. Pengalaman traveling-nya mungkin masih sangat minim, tapi kisah-kisah seru seorang solotraveler membuatnya tak tahan untuk tidak berbagi cerita dengan banyak orang

 

Read More

 

Join my mailing list

Bakuyyyy

Subscribe di sini ya teman-temankuy!

bottom of page