Visa Mesir dalam Satu Minggu?
- Bakuyyyy
- 26 Jan
- 6 menit membaca
Diperbarui: 26 Jan
Halo teman-temankuy!
Mestinya artikel yang Bakuy rilis duluan adalah buku harian selama menjalani jeda karier di Benua Amerika. Tapi, ternyata membuat catatan perjalanan yang panjang itu membutuhkan usaha besar (terutama mengumpulkan niatnya hehe). Oleh sebab itu, Bakuy pun memutuskan untuk merilis artikel yang ini duluan. Hitung-hitung untuk membantu teman-temankuy yang kepengen liburan ke Negeri Firaun juga kan!
First thing first, Bakuy membuat visa ini benar-benar 2 bulan sebelum keberangkatan. Tadinya mau 3 bulan, tapi berhubung Bakuy dapat informasi kalau pengajuan visa turis single entry itu paling cepat dimasukkan 2 bulan sebelum keberangkatan, ya udah Bakuy manut aja daripada nanti ditolak, kan? Walaupun ya memang sempat ada kegalauan gitu di sanubari Bakuy kalau-kalau visanya engga kekejar. Apalagi visa Mesir ini terkenal super lama dan waktu pemrosesannya engga jelas sama sekali huhu.
Sebulan sebelum pengajuan, Bakuy menyempatkan diri untuk kirim surel dulu ke kedutaan untuk menanyakan persyaratan dokumen kekinian. Jawaban pihak kedutaan cukup simpel. Untuk pemegang paspor biasa Indonesia, dokumen yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :
Formulir permohonan visa (dilampirkan bersama surel balasan dari kedutaan),
Pas foto ukuran 4x6, 2 lembar, berwarna dengan latar belakang putih,
Surat sponsor dari kantor maupun travel agent (ini Bakuy pakai surat keterangan kerja dari kantor),
Bagi yang tidak bekerja (misalnya ibu rumah tangga), poin nomor 3 boleh diganti surat sponsor dari keluarga,
Invitation letter dari Mesir (ini khusus untuk tujuan bisnis sahaja),
Rekening koran 3 bulan terakhir, asli dari bank dan dicap basah,
Paspor yang masih valid hingga minimal 7 bulan sejak jadwal kepulangan dari Mesir,
Salinan paspor (termasuk riwayat perjalanan dari paspor lama),
Untuk WNA, wajib melampirkan KITAS/KIM
Booking-an tiket PP dan hotel. Untuk hotel, Bakuy book lewat Traveloka yang full refundable, sedangkan tiket pesawatnya Bakuy pakai dummy ticket yang Bakuy beli di sini
Itinerary perjalanan selama di Mesir, bikin yang simpel aja. Bagi yang belum tau gimana cara bikin itinerary yang simpel, bisa pakai format yang dibuat oleh Kedutaan Jepang di sini yah. Bakuy juga kemarin pakai format itu dan tidak ada permasalahan sama sekali. Pokoknya format dari negara maju mah pasti oke!
Salinan buku nikah dan/atau kartu keluarga
Oh, iya, Bakuy juga sempat tanya di surelnya Bakuy perkara kelayakan orang Indonesia untuk dapat fasilitas Visa on Arrival di Cairo International Airport apabila sudah mempunyai visa B1/B2 Amerika Serikat yang masih berlaku dan sudah pernah dipakai. Sayangnya, pihak kedutaan merespon dengan sangat ambigu. Intinya adalah sepengetahuan mereka, kebijakan ini masih berlaku. Akan tetapi, mereka tidak bisa menjamin fasilitas ini, sehingga mereka tetap merekomendasikan untuk membuat visa di kedutaan.
Bakuy tadinya sempat senewen karena aneh banget masa pihak kedutaan engga yakin sama aturan visanya sendiri? Tapi setelah mengunjungi Mesir, teman-temankuy akan paham dan maklum mengapa ini bisa terjadi haha...
Mendengar jawaban yang ambigu seperti ini, ditambah ketakutan Bakuy kalau-kalau pihak maskapai juga engga mengetahui aturan ini dan nantinya Bakuy akan dipersulit saat lapor tiket (apalagi Bakuy naik pesawatnya dari Kuala Lumpur), Bakuy pun memutuskan untuk membuat visa manual sesuai rekomendasi kedutaan.

Secara umum, persyaratan visa Mesir ini mudah. Semuanya adalah dokumen yang bisa teman-temankuy dapatkan tanpa harus bersusah payah cari pertolongan ke sana dan kemari. Maka, setelah mengumpulkan seluruh dokumen, Bakuy pun langsung pergi ke kedutaan Mesir yang ada di Jalan Teuku Umar.
Begitu sampai di kedutaan, Bakuy langsung diarahkan ke ruangan konsuler. Di sana teman-temankuy harus mengisi semacam absensi, lalu menunggu sementara stafnya akan memanggil satu per satu. Pas lagi nunggu itulah Bakuy sempat menguping pembicaraan seorang mas-mas dan ibu-ibu yang duduk di sebelah Bakuy. Ternyata, mereka sedang mengeluhkan tentang lamanya proses pembuatan visa dan ketidakjelasan waktu pemrosesan visa. Si mas-mas ini udah mengajukan lebih dari satu bulan yang lalu, tapi sampai saat itu belum juga ada kejelasan perihal diterima atau tidaknya permohonan visanya. Sementara si ibu juga agak deg-degan karena dia bikin visanya agak mendadak, soalnya memang untuk keperluan kantor.
Mendengar ini, Bakuy langsung waswas. Ternyata rumor tentang lamanya visa Mesir itu memang benar adanya. Menurut orang-orang, alasannya ada dua. Pertama, permohonan visa warga Indonesia harus diteruskan ke pihak berwenang yang ada di Kairo, bukan di Jakarta. Kedua, jam kerja kedutaan Mesir di Jakarta sangat terbatas. Bayangkan, pemohon hanya bisa mengajukan dari jam 9.30 pagi sampai dengan jam 11.30 sahaja. Kedutaan juga hanya buka 4 hari dalam seminggu, yakni setiap hari Senin sampai Kamis. Mereka libur di hari Jumat karena akhir pekan di Mesir jatuh di hari Jumat, sementara akhir pekan di Indonesia jatuh di hari Sabtu dan Minggu. Udah prosesnya ribet harus dikirim ke Kairo sana, jam kerjanya terbatas pula. Pun sepertinya orang-orang di Mesir tidak terbiasa bekerja dengan cepat jadinya semua berjalan sangat lambat.

Pas gilirannya Bakuy dipanggil, Bakuy langsung menyerahkan semua dokumen. Kalau berdasarkan salebaran yang dikirim kedutaan, harusnya biaya visanya untuk tourist single entry adalah USD 27. Tapi engga tau kenapa tuh Bakuy dikenain tarif USD 62, yang mana ini adalah biaya untuk multiple entry. Waktu itu Bakuy bayar pakai USD (hanya bisa tunai), dan kembaliannya akan dikasih nanti ketika keputusan visanya diterima. Denger-denger sih uang akan dikembalikan penuh apabila visa ditolak, tapi Bakuy juga engga yakin benar atau tidaknya.
Setelah dokumen dan uang diterima, staf konsuler langsung tulis di kuitansi untuk menunggu minimal 1 bulan sebelum menelepon kedutaan untuk menanyakan hasil. Hmmm okedeh, satu bulan mestinya masih terkejar, sih...
Masa Tunggu yang Meresahkan
Sama seperti visa-visa lain, masa tunggu visa Mesir juga sama meresahkannya. Meskipun paspor Bakuy sudah dipenuhi visa-visa negara lain seperti Taiwan, Tiongkok, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada, tapi tetap saja semua itu engga menghapus rasa deg-degan dalam diri Bakuy. Apalagi Mesir ini termasuk negara yang sulit ditebak. Takutnya visa Bakuy ditolak hanya karena staf di Mesir yang ngurusin visa Bakuy lagi bad mood habis berantem sama istri hahaha...
Keresahan itu makin menjadi-jadi saat Bakuy menyadari kalau ukuran pas foto yang Bakuy lampirkan kemarin bukan 4x6, melainkan 3,5 x 4,5 sisa waktu mengajukan visa Korea Selatan! Waduh, langsung deh panik. Bakuy nyadarnya 4 hari setelah pengajuan. Maka di hari yang sama itu, Bakuy pun langsung telepon kedutaan. Sayangnya, jaringannya sibuk! Keesokan harinya Bakuy telepon lagi, ternyata masih sibuk lagi! Tiap satu jam Bakuy telepon, hasilnya selalu sama! Kirim surel... engga usah ditanya hasilnya...
Setelah lewat Sabtu-Minggu, pada hari Senin Bakuy coba telepon lagi dan masih sibuk! Nah loh, Bakuy pun mulai kesal. Padahal kan niat Bakuy cuma mau tanya apakah itu bermasalah atau tidak, apakah Bakuy harus segera mengajukan lagi atau tidak. Kan Bakuy gamau seandainya uda nunggu satu bulan, ternyata ditolak dengan alasan ukuran fotonya salah. Ga lucu, kan?
Maka di hari Selasa atau keesokan harinya, Bakuy pun langsung cabut ke Kedutaan Mesir untuk meminta penjelasan. Sesampainya di sana, prosesnya masih sama yaitu isi absensi dan tunggu panggilan. Pas nama Bakuy dipanggil, Bakuy pun menjelaskan permasalahan ukuran pas foto yang Bakuy sadari setelah pengajuan. Bakuy pun menawarkan untuk memberikan pas foto pengganti karena pada saat itu Bakuy sudah bawa pas foto dengan ukuran yang sesuai.
Eh, stafnya langsung cek mejanya dia dan bilang kalau visa Bakuy udah jadi doooongggg!!! Dia sempat tanya Bakuy mengajukan tanggal berapa, kapan berangkat ke Mesir, Bakuy kerja di mana, di bagian apa, uda berapa lama kerja di situ, dan di Mesir mau ke mana aja. Semuanya Bakuy jawab dengan lancar dan mantap, tanpa kebohongan secuilpun. Agaknya, dia juga kaget kenapa visanya Bakuy bisa secepat itu. Mungkin karena riwayat perjalanan Bakuy yang udah banyak (?) atau karena Bakuy mengajukan untuk satu orang sahaja (?)... entahlah. Tapi stafnya juga bilang kalau punya Bakuy ini lebih ke pengecualian daripada kelumrahan. Jadi bisa sahaja pihak konsuler di Mesir memang mendahulukan punya Bakuy karena satu alasan tertentu yang dia juga kurang tau, makanya bisa secepat ini. Tapi ini bukan berarti prosesnya akan selalu selesai dalam satu minggu. Dia tetap menekankan kalau waktu pemrosesan normal adalah satu bulan.

Entah yang mana yang benar, Bakuy waktu itu engga peduli karena yang penting visa Bakuy sudah di tangan. Cihuuyyy! Padahal tadinya Bakuy uda mikir bakal ngaret karena salah ukuran pas foto, eh malah jadi fast track hoho. Mungkin ini yang namanya rezeki traveler jujur hehe.
Sip, visa udah di tangan, saatnya finalisasi perjalanan ke Mesir!
Kommentare