top of page

E-Visa Bahrain dengan Saldo Kurang dari USD 1000

  • Gambar penulis: Bakuyyyy
    Bakuyyyy
  • 31 Jan
  • 4 menit membaca

Walaupun hanya berbentuk e-visa, tapi jujur pembuatan visa Bahrain ini merupakan salah satu yang paling bikin Bakuy deg-degan. Gimana engga? Bikinnya hanya dua minggu sebelum keberangkatan. Udah gitu posisinya Bakuy lagi di luar negeri, jadinya engga bisa cepat-cepat ngasih dokumen tambahan kalau seandainya ada yang kurang!


Awalnya, Bakuy engga ada rencana untuk bikin e-visa. Sebagai pemegang paspor biasa Indonesia, Bakuy berhak untuk mengajukan permohonan visa dengan dua metode : visa saat kedatangan (Visa on Arrival/VoA) atau visa elektronik (e-Visa). Tentu saja dua-duanya punya syarat. Berdasarkan informasi yang Bakuy dapatkan dari situs resmi milik pemerintah Bahrain, dokumen yang harus dilampirkan sebagai syarat pemegang paspor Indonesia untuk mendapatkan fasilitas VoA (tujuan wisata, single entry) antara lain :

  • Paspor asli yang masih berlaku,

  • Tiket keluar dari Bahrain yang sudah terkonfirmasi (dibayar lunas),

  • Visa UEA, UK, USA, Arab Saudi (kecuali visa haji dan umrah), Schengen, atau green card USA.


Di samping itu, dibutuhkan juga biaya visa sebesar BHD 5.


Sementara itu, untuk mendapatkan fasilitas e-visa, beberapa dokumen yang perlu dilampirkan antara lain :

  • Pindaian paspor asli yang masih berlaku minimal hingga 6 bulan sejak keberangkatan dari Bahrain,

  • Pindaian tiket keluar dari Bahrain yang sudah terkonfirmasi (dibayar lunas),

  • Pindaian bukti reservasi akomodasi selama di Bahrain,

  • Pindaian rekening koran 3 bulan terakhir atas nama pemohon dengan saldo akhir tidak kurang dari USD 1000.


Di samping itu, dibutuhkan juga biaya visa sebesar BHD 10.


Berdasarkan informasi tersebut di atas, sebagai pemegang visa B1/B2 USA yang masih valid dan sudah pernah digunakan, tentunya lebih menguntungkan memakai fasilitas VoA. Selain harganya yang hanya setengah dari e-visa, Bakuy engga perlu pusing-pusing mempercantik rekening dan mengupayakan agar saldo akhirnya minimal USD 1000.


Dengan berbekal otak mendang-mending ini, Bakuy pun memutuskan untuk menggunakan fasilitas VoA sahaja. Meskipun dalam sanubari Bakuy ada kekhawatiran kalau-kalau antrean VoA di imigrasi Bahrain bakal penuh sesak.


Tanpa sadar waktu berjalan, dan tahu-tahu Bakuy sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta untuk memulai perjalanan memasuki negara ke-30-nya Bakuy. Setelah melewati gerbang otomatis di Soekarno-Hatta, Bakuy pun pergi menyusuri terminal menuju gate-nya Bakuy. Nah, pada saat inilah Bakuy baru sadar kalau Bakuy engga bawa paspor lama-nya Bakuy! Padahal visa USA Bakuy ada di sana! Nah, loh, kalau gini, gimana caranya Bakuy nunjukin ke petugas imigrasi Bahrain kalau Bakuy bener-bener eligible untuk fasilitas VoA? Hasil pindaian sih memang ada di surelnya Bakuy, tapi apakah mereka mau terima bukti softfile kayak gitu?


Karena resah, Bakuy pun memutuskan untuk mengajukan permohonan e-visa pada saat itu juga. Pas itu kondisinya hanya 2 minggu sebelum hari ketibaan Bakuy di Bahrain. Karena saldo rekening utamanya Bakuy engga mencukupi USD 1000, Bakuy pun tarik-tarikin deh tuh saldonya Bakuy di rekening lain, Bakuy kumpulin di satu rekening, trus Bakuy tarik deh data e-statement lewat aplikasi perbankan-nya Bakuy. Habis itu rekening koran akan dikirim lewat surel dalam format PDF yang bisa langsung Bakuy lampirkan pada permohonan e-visa.

Bahrain e-visa
Portal resmi pengajuan e-visa milik Pemerintah Bahrain

Oh, iya, di portal e-visa Bahrain juga ada pilihan untuk mengunggah dokumen pendukung lain yang tidak diwajibkan berdasarkan informasi yang Bakuy jabarkan di atas. Iseng-iseng Bakuy lampirin aja tuh pindaian visa USA punya Bakuy. Agak deg-degan sih, takut nanti di imigrasi ditanyain dan Bakuy engga bisa kasih. Tapi pikir Bakuy, kali aja ini bisa mempermudah permohonannya Bakuy. Iya, kan?


Begitu semua dokumen selesai diunggah, teman-temankuy akan diminta untuk melakukan pembayaran secara daring. Walaupun total biaya e-visa adalah BHD 10, tapi pada tahap pengajuan ini teman-temankuy hanya akan ditagih BHD 5 sahaja sebagai biaya pemrosesan visa. Nanti jikalau visanya disetujui, baru deh teman-temankuy bayar BHD 5 sisanya. Tapi kalau ditolak, maka teman-temankuy engga perlu bayar sisa BHD 5-nya lagi.


Setelah Bakuy bayar, Bakuy baru inget kalau Bakuy belum cek dokumen e-statement yang Bakuy baru tarik dari aplikasi perbankan tadi. Eh, rupanya oh rupanya, e-statement itu engga real-time! Jadi butuh waktu 24 jam supaya mutasi tersebut dapat dimunculkan dalam e-statement, padahal Bakuy nariknya belum 24 jam. Alhasil, hasil tarik-tarikan saldo tadi belum muncul, dan saldo akhirnya Bakuy bahkan hanya setengah dari USD 1000 huhu...


Pas itu Bakuy langsung galau banget. Bakuy langsung cari-cari informasi kali aja ada orang lain yang punya pengalaman serupa, tapi ternyata tidak ada (atau mungkin ada, hanya sahaja mereka tidak membagi pengalaman mereka di internet). Bakuy sendirian. Tapi ya mau bagaimana lagi? Dokumen sudah tidak bisa direvisi. Satu-satunya jalan adalah menunggu hasil sambil berharap visa USA bisa membantu 'mengangkat' kekurangan saldo ini. Walaupun dalam hati Bakuy sudah pesimis, sih. Soalnya USD 1000 itu udah jadi patokan dasar yang jelas-jelas ditulis di persyaratan. Mau Bakuy lampirin semua riwayat perjalanannya Bakuy juga harusnya uda gabisa ga sih??


Eh, ternyata imigrasi Bahrain berkehendak lain.


Hanya berselang satu hari sejak Bakuy mengirimkan permohonan, Bakuy mendapat surel dari mereka yang meminta Bakuy untuk melakukan pembayaran sisa BHD 5 untuk pengeluaran e-visa, yang berarti visa Bakuy sudah disetujui!

Bahrain e-visa
Surel instruksi untuk melakukan pelunasan biaya visa sebesar BHD 5

Jujur, waktu itu Bakuy kaget dan engga percaya banget. Kok bisa ya aplikasi Bakuy diterima padahal saldo akhirnya Bakuy bahkan engga nyampe setengah dari yang diminta? Satu-satunya jawaban ya karena Bakuy melampirkan visa USA yang masih valid dan sudah pernah dipakai tadi. Dugaan Bakuy, mungkin pihak Bahrain tadinya mau menolak, tapi mereka pikir buat apa mereka tolak kalau ujung-ujungnya Bakuy akan pakai fasilitas VoA juga? Toh ujung-ujungnya duit yang akan mereka terima bakal sama juga, yaitu BHD 10. Daripada nantinya bikin imigrasi di bandara makin penuh sesak, mending mereka setujui sahaja permohonannya Bakuy. Iya, kan? Masuk akal ga, dugaannya Bakuy?

Bahrain e-visa
Tampilan dari e-visa Bahrain

Maka, Bakuy langsung gaskan sahaja untuk bayar BHD 5 dan tak sampai 10 menit setelahnya, Bakuy mendapat surel lagi yang mengabarkan kalau e-visa Bakuy sudah disetujui. Yuhuuu!


Di luar dugaan, ternyata keberadaan visa USA memang meningkatkan kekuatan paspor, ya? Apakah ada teman-temankuy yang pernah mendapat pengalaman serupa?

Komentar


You Might Also Like:

20220525_001003[1]
20190920_143037
20191207_141107
20220524_162459[1]
20191201_175832
20190918_081423%20(1)_edited
20190727_094635_edited
20190921_112855
20191202_124237
Church of the Savior on Blood, Saint Petersburg, Russia
About Me

Bayu, atau yang (belakangan ini) kerap dipanggil Bakuy, merupakan orang biasa yang memutuskan menjadi seorang solotraveler sejak tahun 2015. Pengalaman traveling-nya mungkin masih sangat minim, tapi kisah-kisah seru seorang solotraveler membuatnya tak tahan untuk tidak berbagi cerita dengan banyak orang

 

Read More

 

Join my mailing list

Bakuyyyy

Subscribe di sini ya teman-temankuy!

bottom of page